nasional
olahraga
Pujian setinggi langit dari FIFA dilayangkan kepada pesepak bola muda dari Indoneisa, Zahra Muzdalifah setelah ia mampu mengubah keadaan dan membawa semangat bagi Timnas Putri Indonesia saat berlaga dengan Filiphina dalam kejuaraan Sepak Bola Wanita AFF 2018.
FIFA Puji Zahra Muzdalifah, Sebut Susi Susanti Versi Sepak Bola
Zahra Muzdalifah pemain rimnas Indonesia putri |
Pujian setinggi langit dari FIFA dilayangkan kepada pesepak bola muda dari Indoneisa, Zahra Muzdalifah setelah ia mampu mengubah keadaan dan membawa semangat bagi Timnas Putri Indonesia saat berlaga dengan Filiphina dalam kejuaraan Sepak Bola Wanita AFF 2018.
“Indonesia bisa melahirkan Susi Susanti versi sepak bola putri.” sebut FIFA dalam situs resminya.
Selain itu, FIFA juga menyebut hanya sedikit pesepakbola wanita bisa mencetak gol internasional pertama mereka saat berusia 19 tahun. Namun, striker Indonesia Zahra Muzdalifah berhasil mencetak gol pada usia muda itu.
Pujian yang diberikan FIFA pada Zahra Muzdalifah bukan tanpa alasan. Pertandingan tersebut, Indonesia menjalani laga terakhir terakhir melawan Filipina selama Kejuaraan Sepak Bola Wanita AFF 2018. Pada kejuaraan ini, tuan rumah Indonesia bermain imbang dengan skor 0-0 dan menderita dua kali kekalahan.
Pertandingan yang seharusnya dijadikan sebagai momen kebangkitan untuk menyelamatkan harga diri di depan pendukung sendiri justru tidak berjalan seperti yang diharapkan. Dalam waktu seperempat jam mereka tertinggal dua gol.
Zara Muzdalifah Tampil Mengesankan
Zahra Muzdalifah muncul dan merubah situasi pertandingan. Ia membawa semangat dengan sebuah dari sundulan keras kepalanya.
Gol ini mengispirasi rekan-rekannya yang lain. Indonesia menekan jalannya pertandingan dan menyamakan keadaan sebelum Syenida Meryfandina memberi mereka keunggulan.
Pertandingan berakhir imbang 3-3 setelah tim tamu menyamakan kedudukan. Namun, Muzdalifah dan rekan satu timnya mendapat pujian atas penampilan yang bersemangat dan mengesankan.
“Itu adalah gol pertama saya yang saya cetak melalui sundulan. Saya pikir semua gol saya untuk tim nasional sejauh ini adalah sundulan. Kami tidak bermain buruk tapi sayangnya kami gagal menang.” kata Muzdalifah kepada FIFA.com.
Gol yang ia ciptakan pada laga itu, sama sekali tak ia sangka bisa terjadi. Pemain Indonesia nomor 10 dan berusia 19 tahun itu, membayangkan golnya itu tak bisa terungkapkan dengan kata-kata.
“Saya merasa darah saya memompa lebih cepat dan saya bertanya pada diri sendiri, ‘Bukankah itu benar-benar sebuah gol?’ Itu adalah sesuatu yang tidak bisa dijelaskan dengan kata-kata. Saya sangat bangga dan bahagia.” ujar pemain Persija Putri ini.
Muzdalifah terus tampil mengesankan sebulan kemudian di Asian Games 2018, yang juga diselenggarakan oleh Indonesia. Tim bernasib lebih baik, mencatatkan kemenangan 6-0 melawan Maladewa dan Muzdalifah mencatatkan dua gol.
Perkembangan sepak bola wanita telah meningkat pesat selama beberapa tahun terakhir di Indonesia.
Liga 1 Putri diluncurkan pada 2019. Muzdalifah menjadi bintang baru bersama Persija Putri.
“Saya membuat kemajuan besar pada 2018 dan 2019. Saya berlatih keras. Setiap hari saya ingin mencapai sesuatu yang baru, bermain untuk tim nasional dan klub .” ungkapnya.
“Kejuaraan AFF, Asian Games dan Liga 1 Putri benar-benar memberikan dorongan besar bagi para mainan wanita. Itu memberi kami lebih banyak kesempatan untuk bermain,” imbuhnya.
“Tapi, tahun ini banyak hal terhenti karena COVID-19 dan saya berharap pandemi itu akan hilang. Segera dan kami akan kembali ke lapangan.” tegasnya.
Refensi : Pakar Berita
Via
nasional
Posting Komentar